Mengenal Burung Maleo
Burung Maleo |
Penetasan telur burung maleo berlangsung selama 2 bulan dalam lubang tertutup yang di dalamnya kira-kira 1 meter yang dibuat oleh induknya. Anak-anak burung maleo yang telah menetas akan keluar sendiri dari lubang tersebut. Tubuh burung maleo sedikit lebih besar dari ayam. Berat telur burung maleo kira-kira 250 gr (5 kali berat telur ayam).
Indonesia merupakan negara mega biodiversity, tempat hidup aneka spesies hewan dan tumbuhan, yang secara hipotesis terbagi antara garis Wallacea dan Weber. Dua garis ini memisahkan wilayah geografis hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia, dan di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia, serta kawasan peralihan diantaranya.
Salah satu keragaman spesies hewan khas ekosistem Wallacea adalah burung maleo (Macrocephalon maleo). Banyak cerita yang beredar soal burung maleo antara lain bahwa burung endemik Sulawesi ini merupakan burung anti poligami. Burung maleo akan pisang setelah bertelur. Namun kondisi sesungguhnya perlu dibuktikan secara ilmiah.
Salah seorang peneliti burung maleo, Mobius Tanari yang menyelesaikan S3-nya di Institut Pertanian Bogor mengatakan selama tujuh tahun lebih melakukan penelitian terhadap burung ini. Dan hingga kini belum diketahui bagaimana burung maleo itu kawin.
�Apakah cara kita melakukan riset yang salah? Karena kan katanya maleo itu monogami, tetapi ini juga perlu dibuktikan betulkah maleo ini monogami. Saya coba tanya peneliti di lapangan alasannya mereka sederhana, setiap maleo itu terbang itu pasti berpasangan. Ada saatnya maleo datang sendiri. Asumsi mereka ketika dia datang sendiri berarti pasangannya sudah mati. Sehingga mereka katakan maleo ini monogami,� katanya.
Namun ia masih ragu bila maleo itu monogami, karena belum melihat bagaimana burung itu kawin. Sampai saat ini belum ada peneliti yang bisa menjawab asumsi burung endemik Sulawesi itu anti poligami.
Komentar
Posting Komentar